Banyumas— MAN 3 Banyumas mengadakan kegiatan Halal Bihalal serta Pembinaan ASN dan Silaturahmi Komite, Guru dan Karyawan MAN 3 Banyumas pada Rabu, (17/04) yang bertempat di Aula MAN 3 Banyumas. Kegiatan Halal Bi Halal bersama Siswa Siswi serta Guru dan Pegawai MAN 3 Banyumas dilaksankaan pada pagi hari di halaman MAN 3 Banyumas, setelah itu dilanjutkan kegiatan pembinaan oleh Kepala Kankemenag Kabupaten Banyumas.
Kepala MAN 3 Banyumas Drs.H. Solikhin, M. Ag., dalam ikrar silaturahmi menyampaikan, “Saya selaku pimpinan Madrasah memohon maaf kepada seluruh Guru, Karyawan, dan juga komite apabila dalam satu tahun ini tentu banyak salah dan khilaf. Dengan permohonan maaf ini, semoga kita benar-benar kembali Fitri,” pungkasnya.
Selanjutnya KH. Solekhudin Komite MAN 3 Banyumas menerima ikrar silaturahmi yang disampaikan oleh perwakilan karyawan dan Kepala MAN 3 Banyumas. “Saya menerima permohonan maaf dari karyawan dan guru. Dan saya pun demikian memohon maaf kepada semuanya. Dengan saling memaafkan ini, mudah-mudahan kita menjadi pribadi yang lebih bertaqwa, semakin meningkat ibadahnya, dan terus menjaga silaturahmi diantara kita.”
“Dalam melaksanakan mengajar, kita harus ikhlas. Sebab semua kegiatan tanpa ikhlas tidak ada gunanya dan tidak mendapat kebaikan. Ada Kalam ulama mengatakan, “Manusia semuanya akan binasa kecuali yang mempunyai ilmu. Yang berilmu pun akan binasa, kecuali yang beramal (yang mengamalkan ilmunya). Yang mengamalkan pun akan binasa, kecuali yang ikhlas.”
Sementara itu Ibnu Asaddudin Kepala Kantor Kementerian Kabupaten Banyumas dalam pembinaan dan penyampaian hikmah Silaturahmi menyampaikan, “Saat kita mendengarkan wejangan tadi, mengingatkan pada saat kita menjadi santri. Bahwa pentingnya ilmu. Pesan ramadhan bahwa, jangan pernah lupakan Ramadhan. Tetaplah berpuasa selain di bulan Ramadhan. Tidak hanya puasa, tetaplah ibadah lain pun akan sama ketika aku (Ramadhan) hadir.”
“Menjadi pegawai Kementerian Agama itu harus digjaya. Ciri digjaya pertama adalah, Siap dipanggil kapan saja. Kapanpun negara membutuhkan kita, kapan pun negara memanggil kita, maka jawaban kita adalah Siap. Ini ciri digjaya yang pertama. Ciri digjaya yang kedua harus siap menjadi apa saja. Kita harus bisa menjadi apa saja, tidak hanya menjadi guru, penyuluh. Karena masyarakat tidak mau tahu, kita itu guru atau penyuluh. Karena masyarakat tahunya kita adalah Pegawai Kementerian Agama.”
“Ketiga adalah kita ada dimana saja tanpa meninggalkan jati diri kita sebagai guru maupun yang lain. Maka, kehadiran kita paling tidak harus bisa membawa perubahan bagi siswanya. Tugas kita adalah menumbuhkan potensi bukan membentuk. Karena potensi masing-masing siswa itu berbeda. Dan kita harus fasilitasi siswa agar mereka berkembang,”
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H Mohon maaf lahir dan batin.
Beri Komentar